Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis
data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.
A. Tujuan Normalisasi adalah :
1. untuk menghilangkan kerangkapan
data.
2. untuk mengurangi kompleksitas.
3. untuk mempermudah
permodifikasikan data.
B. Proses Normalisasi
1. Data
diuraikan dalam bnetuk tabel,selanjutnya di analisis berdasarkan persyaratan
tertentu ke beberapa tingkat.
2. Apabila
tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu,maka tabel tersebut perlu
dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang
optimal.
C.Kriteria Tabel Efisien
1. jika ada dekomposisi(penguraian)tabel,maka dekomposisinya
harus dijamin aman.Artinya setelah tabel tersebut diuraikan menjadi tabel-tabel
baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan sama persis.
2. Terpelihara ketergantungan
fungsional pada saat perubahan dara.
3. Tidak melanggar
Boyce-Code Normal Form
D. Tahapan Normalisasi
* Bentuk Tidak Normal :
Menghilangkan perulangan group.
* Bentuk Norma Pertama(1NF) :
Menghilangkan ketergantungan sebagian
* Bentuk Norma Kedua (2NF) :
Menghilangkan ketergantungan Transitif.
* Bentuk Norma Ketiga (3NF) :
Menghilangka anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional.
* Bentuk Boyce-Codd (BCNF) :
Menghilangkan ketergantungan Multivalue.
* Bentuk Norma Keempat (4NF) :
Menghilangkan Ketergantungan anomali-anomali yang tersisa.
* Bentuk Norma Kelima (5NF)
E. Ketergantungan Fungsional
Ketergantungan fungsional adalah Atribut Y pada relasi R dikatakan
tergantung fungsional pada atribut X (R.X---> R.Y), jika dan hanya jika
setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R.
R =
Relasi/tabel dan Y,X = Atribut didalam tabel R
Contoh
F. Ketergantungan Fungsional Penuh
Ketergantungan
Fungsional Penuh adalah Atribut pada relasi R dikatakan tergantung fungsional
penuh pada atribut X pada relasi R,jika Y tidak tergantung pada subset dari X
(bila x adalah key gabungan).
Suatu atribut Y
mempunyai dependensi sepenuhnya terhadap atribut X jika :
* Y mempunyai dependesi terhadap X
* Y tidak mempunyai dependensi
terhadap bagian dari X.
Contoh:
G. Ketergantungan Transitif
Ketergantungan Transitif adalah Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung
transitif pada atribut X, jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi
R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R.
( X--> Y, Y--> Z , maka X--> Z )
Suatu atribut
Z mempunyai dependensi transitif terhadap X jika :
* Y memiliki
dependensi terhadap X dan
* Z memiliki
dependensi trhadap Y
X--> Z
X--> Y-->
Z
Contoh:
H. Problem Pada Dependensi Transitif
1.Anomali Penyisipan
:
Seorang salesman baru yang bertugas dijateng tidak dapat dimasukkan
dalam tabel sampai salesman tersebut mendapatkan seorang pelanggan.
2.Anomali Penghapusan
:
Jika pelanggan A-001 dihapus,informasi bahwa Dian menangani daerah jabar
ikut menghilang.
3. Anomali peremajaan
:
Jika katakanlah Farkan Mendapat penugasan baru untuk menagani
daerah kalimantan,maka sejumlah baris di remajakan agar data tetap konsisten.
I.Tabel Universal
Tabel Universal :
sebuah tabel yang merangkum semua kelompok data yang saling berhubungan tabel
yang baik.
Contoh :
J. Bentuk-Bentuk Normal
1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form
/ 1NF )
* Bentuk normal 1NF terpenuhi jika
sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak,atribut composite atau
kombinasinya dalam domain data yang sama.Setiap atribut dalam tabel tersebut
harus bernilai atomatic.
Contoh :
2. Bentuk Normal Tahap Kedua ( 2nd Normal Form /
2NF )
*Bentuk normal 2NF terpenuhi dalam
sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk 1NF, jika ada atribut selain primary
key,secara utuh memiliki functional dependency pada primary.
*Sebuah tabel tidak memenuhi 2NF,
jika ada atribut yang ketergantungannya hanya bersifat persial saja.
*Jika terdapat atribut yang tidak
memiliki ketergantungan terhadap primary key,maka atribut tersebut harus
dipindah atau dihilangkan.
Contoh :
3. Bentuk Normal Tahap ( 3rd Normal Form / 3NF )
*Bentuk normal 3NF terpenuhi
jika telah memenuhi bentuk 2NF,dan jika tidak ada atribut non primary key yang
memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang
lainnya.
* Untuk setiap Functional
Dependency dengan notasi X--> A,maka:
- X harus
menjadi superkey pada tabel tsb.
- Atau A
merupakan bagian dari primary key pada tabel tsb.
Tidak ada komentar